AdaBahagian Orang Lain Dalam Rezeki Kita. Kisah Nenek Menjual Makanan Ni Tarik Perhatian Netizen. Oleh. Norhasliza Yusoff - November 18, 2019. Apabila kita didik sejak kecil oleh ibu bapa mengenai sikap kemanusiaan, saling membantu dan pekerti mulia, sudah tentu ia menjadi amalan hidup kita seharian.JAKARTA – Alquran menjelaskan tujuan rezeki manusia berbeda-beda, ada yang berkecukupan, ada yang lebihan dan ada yang kekurangan. Salah satu tujuan dari itu adalah agar manusia saling membantu dan berbagi. Namun, selalu saja ada manusia yang serakah dan egois sehingga tidak mau berbagi rezeki. Hal ini dijelaskan dalam Surat An Nahl Ayat 71 dan tafsirnya. وَاللّٰهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ فِى الرِّزْقِۚ فَمَا الَّذِيْنَ فُضِّلُوْا بِرَاۤدِّيْ رِزْقِهِمْ عَلٰى مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ فَهُمْ فِيْهِ سَوَاۤءٌۗ اَفَبِنِعْمَةِ اللّٰهِ يَجْحَدُوْنَ “Dan Allah melebihkan sebagian kamu atas sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang yang dilebihkan rezekinya itu tidak mau memberikan rezekinya kepada para hamba sahaya yang mereka miliki, sehingga mereka sama-sama merasakan rezeki itu. Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?” QS An Nahl ayat 71. Tafsir Kementerian Agama menerangkan, dalam ayat ini, Allah SWT menyebutkan perbedaan rezeki manusia. Allah SWT menjelaskan bahwa Allah melebihkan rezeki sebagian manusia dari sebagian manusia yang lain. Ada manusia yang kaya, ada pula yang fakir, ada manusia yang menguasai sumber-sumber rezeki, dan ada manusia yang tidak memperoleh rezeki yang memadai bagi kehidupannya. Semuanya bertujuan agar satu sama lain saling menolong karena saling membutuhkan. Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa di antara orang-orang yang diberi rezeki lebih, ada yang tidak mau memberikan sedikit pun rezekinya kepada orang-orang yang bekerja kepadanya yang semestinya mendapat bagian. Padahal antara orang-orang yang menguasai dan dikuasai, antara tuan dan budak, sama-sama berhak atas rezeki itu. Oleh karenanya, sepantasnyalah rezeki itu didistribusikan secara adil dan merata kepada semua pihak. Apabila pemilik modal merasa berhak mendapat keuntungan karena modal yang dimilikinya, pekerja hendaknya diberi penghasilan sesuai dengan kemampuannya, supaya pemilik modal dan pekerja sama-sama menikmati sumber-sumber penghasilan itu. ضَرَبَ لَكُمْ مَثَلًا مِنْ أَنْفُسِكُمْ ۖ هَلْ لَكُمْ مِنْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ مِنْ شُرَكَاءَ فِي مَا رَزَقْنَاكُمْ فَأَنْتُمْ فِيهِ سَوَاءٌ تَخَافُونَهُمْ كَخِيفَتِكُمْ أَنْفُسَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ "Dia membuat perumpamaan bagimu dari dirimu sendiri. Apakah kamu rela jika ada di antara hamba-sahaya yang kamu miliki, menjadi sekutu bagimu dalam memiliki rezeki yang telah Kami berikan kepadamu, sehingga kamu menjadi setara dengan mereka dalam hal ini, lalu kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada sesamamu. Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengerti." QS Ar Rum ayat 28 Di akhir ayat, Allah SWT mengingatkan bahwa semua itu adalah nikmat-Nya. Oleh karena itu, mereka seharusnya mensyukuri nikmat itu dengan tidak memonopoli sumber-sumber penghasilan itu untuk kepentingan kelompok atau golongan tertentu.
Diamenetapkan rezeki hamba-hamba-Nya di bumi secara terbatas dalam ukuran tertentu , selaras dengan kadar kesanggupannya. Takaran rezeki-Nya pas banget untuk kita. Tidak usah iri dengan rezeki orang lain yaa, masing-masing manusia takaran rezeki-Nya pasti berbeda-beda. Allah maha adil dan rezeki kita tak mungkin tertukar.
Cover image via SAYS Rezeki datang dalam pelbagai bentuk Jangan tersilap, rezeki bukan hanya diukur pada tahap kewangan seseorang. Ramai masyarakat yang kurang peka dengan konsep sebenar rezeki yang Allah beri kepada setiap hanya nampak wang Ringgit dan kekayaan sahaja, sehingga ada yang sanggup menggadaikan segalanya demi mengaut segala kekayaan dunia. Jika rezeki diukur dengan harta benda, maka individu yang paling kaya itulah yang paling banyak dilimpah rezeki. Tapi sebenarnya, tanggapan ini salah dan amat jauh menyimpang, dan persepsi ini perlu segera diubah Setiap manusia di muka bumi ini mempunyai rezeki masing-masing yang telah ditetapkan oleh begitu, ini bukanlah bermaksud seseorang itu tidak perlu berusaha untuk mendapatkan rezeki yang 10 jenis rezeki dari Allah di bawah 1. Rezeki Yang Telah Dijamin Setiap orang ada bahagian rezeki masing-masing di dunia ini. 2. Rezeki Kerana Usaha atau Kerja Lebih banyak usaha, insyaAllah lebih banyak rezeki seseorang. 3. Rezeki Kerana Bersyukur Bersyukurlah setiap hari dengan segala apa yang kita ada sebelum kita kehilangan semuanya. 4. Rezeki Yang Tidak Disangka-Sangka Pernah dapat rezeki yang tak terduga? Contohnya seperti kawan belanja makan, dapat panggilan kerja yang kita tak harapkan, dan macam-macam lagi. Mesti pernah, kan? 5. Rezeki Kerana Istighfar Ucapan 'Astaghfirullahal'azim' itu sangat powerful untuk kita amalkan. 6. Rezeki Kerana Menikah Jangan takut untuk berkahwin. Allah sudah menetapkan rezeki untuk kamu. 7. Rezeki Kerana Anak Lebih ramai anak, lebih banyak limpahan rezeki. 8. Rezeki Kerana Sedekah Setiap harta yang kita miliki pastinya ada bahagian untuk orang lain yang lebih memerlukan. 9. Rezeki Kerana Keberkatan Pagi Bangun pagi, solat Subuh, dan bergegaslah menunaikan ibadah kerja demi mencari rezeki. 10. Rezeki Kerana Menjalinkan Silaturrahim Silaturrahim sesama manusia hendaklah dijaga sebaik-baiknya. LIKE Facebook dan follow Twitter SAYS SEISMIK dan temui segala cerita mesti kongsi sekarang! Amalkan doa-doa ini untuk membuka rezeki setiap hari Ini pun jangan lupa amalkan!
.