HasilAkhir Kejurnas Lari Trail Pertama di Indonesia. Minggu, 17 Juli 2022 - 22:47 WIB Oleh : Kegiatan ini telah melahirkan sejarah dalam dunia olahraga di tanah air, karena inilah Kejuaraan Nasional Lari Trail pertama di Indonesia. Vicky Prasetyo mengaku lebih fokus untuk mengurus anak-anaknya dan membangun image baru yang lebih baik
وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ Arab-Latin Wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlāArtinya Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang permulaan. Ad-Dhuha 3 ✵ Ad-Dhuha 5 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Mendalam Tentang Surat Ad-Dhuha Ayat 4 Paragraf di atas merupakan Surat Ad-Dhuha Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan mendalam dari ayat ini. Tersedia aneka ragam penjelasan dari berbagai ahli ilmu mengenai isi surat Ad-Dhuha ayat 4, misalnya seperti tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia4-5. Kehidupan akhirat lebih baik bagimu daripada kehidupan dunia. Dan tuhanmu akan memberimu wahai nabi ,berbagai macam kenikmatan di akhirat,maka kamu akan ridha dengannya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram4. Dan sungguh kehidupan Akhirat lebih baik bagimu daripada kehidupan dunia, karena kenikmatan abadi yang tidak terputus di Akhirat.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah4. Sungguh surga yang ada di kehidupan akhirat lebih baik bagimu daripada dunia, meskipun di dunia Allah telah memberinya kemuliaan kenabian yang melampaui segala kemuliaan. Dan karena dunia seperti bayangan yang akan sirna dan hanya tempat perantara, maka ia sama sekali tidak dapat dibandingkan dengan kehidupan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah4. وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَىٰ Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang Yakni surga lebih baik bagimu daripada dunia. Padahal di dunia beliau telah dimuliakan dengan kenabian.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah4. Akhirat yang kekal abadi dan apa yang ada di dalamnya berupa surga dan kemuliaan itu lebih baik daripada dunia fana yang tercampur dengan kerusakan. Ath-Thabrani mengatakan di pertengahan ucapan Ibnu Abbas yang berkata Rasulallah SAW bersabda “Telah tampak bagiku rahasia yang terbuka, yaitu umatku setelah masaku, dan hal itu membuatku senang” kemudian Allah menurunkan ayat {Wa lal aakhiratu khairul laka minal uulaa} dan sanadnya hasan”📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Sungguh akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaanMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H4. Sedangkan kondisi Rasulullah selanjutnya, maka Allah berfirman, “Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan,” yakni setiap kondisi terakhirmu lebih baik dari kondisi sebelumnya dan beliau terus menapaki derajat tinggi, Allah mengukuhkan AgamaNya bagi beliau, menolongnya dari musuh-musuhnya dan meluruskan kondisi-kondisinya, hingga tatkala wafat, beliau mencapai kondisi yang tidak bisa dicapai oleh orang-orang terdahulu dan yang terakhir, berupa kemuliaan, nikmat, penyejuk mata, dan kebahagiaan hati.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah Komite Fatwa Majelis Ulama KSAKemudian Allah ﷻ mengabarkan kepada Nabi-Nya bahwasanya apa yang Allah ﷻ siapkan untuknya di akhirat adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya. Allah ﷻ tidak akan meninggalkanmu didunia wahai Muhammad, akan tetapi apa yang Tuhanmu siapkan di akhirat adalah kenikmatan yang jauh lebih baik dan tidak akan musnah. { وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ } Surga yang Allah ﷻ siapkan untuk NAbi-Nya adalah lebih baik daripada apa yang telah Dia ﷻ berikan kepadanya didunia, oleh karena itu harta dan kekuasaan dunia tidak pernah manguasai Nabi Muhammad ﷺ , sebagaimana para Raja-raja dan penguasa lainnya tunduk dan menjadi hamba harta dunia, karena sesungguhnya dunia akan musnah dan hancur, dan tidak akan ada lagi kehidupan didalamya, maka Allah ﷻ memberikan kekayaan dunia ini kepada Nabi-Nya secukupnya.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 Hوَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَى " dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan."Kalimat ini diberi penegasan dengan huruf lam –lamul ibtida pemulai kalimat-. Akhirat adalah hari dibangkitkannya manusia, mereka akan menuju ke tempat akhir mereka, baik surge atau neraka, maka Allah mengatakan kepada Nabi-Nya shallallaahu 'alaihi wa sallam وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَى " dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan." Maknanya Dari dunia, itu dikarenakan di akhirat terdapat kenikmatan yang tidak pernah dipandang mata, terdengar telinga dan terbetik di benak hati manusia 1 dan tempat cemeti salah seorang dari kita di surge lebih baik dari dunia dan segala isinya, sebagaimana berita ini datang dari Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. 2 Oleh karenanya, ketika Allah memberikan pilihan kepada Nabi-Nya shallallaahu 'alaihi wa sallam saat beliau sakit antara hidup di dunia dan dengan apa-apa yang ada di sini Allah, beliau memilih yang ada di sisi Allah, sebagaimana beliau mengumumkannya di atas mimbar dalam khutbahnya, beliau menuturkannya di atas mimbar إِنَّ عَبْداً مِنْ عِبَادِ الله خَيَّرَهُ اللهُ بَيْنَ أَنْ يَعِيْشَ فيِ الدُّنْيَا مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَعِيْشُ وَبَيْنَ مَا عِنْدَه فَاخْتَارَ مَا عِنْدَهُ "Sesungguhnya seorang hambna di antara hamba-hamba Allah, diberikan pilihan oleh Allah antara hidup di dunia hingga kehidupan yang dihendaki Allah dengan apa-apa yang ada di sisi Allah, maka ia memilih apa-apa yang ada di sisi Allah" Maka Abu Bakar radhiyallaahu 'anhu menangis seketika, para sahabat yang lain keheranan mengapa ia menangis dari penuturan Rasulullah tersebut. Tetapi ia radhiyallaahu 'anhu adalah orang yang paling memahami Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, beliau paham bahwa yang diberitakan dalam penuturannya itu adalah Rasul shallallaahu 'alaihi wa sallam, dan beliau memilih apa-apa yang ada di sisi Allah yaitu akhirat, dan ini adalah pemberitahuan akan dekatnya ajal beliau 3 1 Dikeluarkan Bukhari 3244 dan Muslim 2824 dari hadits Abu Hurairah Radhiyallaahu 'anhu 2 Dikeluarkan Bukhari 6451 dari hadits Sahl Bin Sa'd radhiyallaahu 'anhu. 3 Dikeluarkan Bukhari 466 dan Muslim 2382 dari hadits Abu Sa'id al-Khudriy radhiyallaahu ' dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Ad-Dhuha ayat 4 Allah mengabarkan dengan kabar gembira kepada Nabi-Nya ﷺ, bahwa surga lebih baik baginya dari dunia yang fana ini. Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin pada pelajarannya di masjid Al Haram Mekkah saat subuh tanggal 28/3/1418 H Dan firman-Nya وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌۭ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ ayat ini khusus bagi Nabi ﷺ, adapun bagi seluruh manusia maka Allah berfirman وَٱلْءَاخِرَةُ عِندَ رَبِّكَ لِلْمُتَّقِينَ yang artinya dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa, {Az Zukhruf 35}, dan tidaklah disyaratkan taqwa bagi Nabi ﷺ, karena Nabi adalah imam bagi orang-orang yang bertakwa.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, bahwa akhir perjuangan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam itu akan menjumpai kemenangan-kemenangan meskipun permulaannya penuh dengan kesulitan-kesulitan. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menguatkan agama Beliau, memenangkan Beliau terhadap musuh-musuhnya serta memperbaiki kondisi Beliau sehingga Beliau mencapai keadaan yang tidak dapat dicapai oleh orang-orang terdahulu maupun yang datang kemudian, baik dalam hal keutamaan, kebanggaan maupun kegembiraan. Sedangkan di akhirat, maka tidak perlu ditanya tentang keadaan Beliau; keadaan Beliau penuh dengan berbagai kemuliaan dan kenikmatan. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.” Pemberian-Nya yang besar tidak mungkin diungkapkan selain dengan kata-kata itu. Di antara mufassir ada yang menafsirkan akhirat’ dengan kehidupan akhirat beserta segala kenikmatannya, dan ula’ dengan kehidupan dunia.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ad-Dhuha Ayat 4Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Akhirat beserta pahala yang Allah sediakan untukmu itu lebih baik daripada dunia ini. Kenikmatan akhirat bersifat abadi, sedangkan kehidupan dunia hanya sementara. 5. Dan sungguh, kelak tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya yang berlimpah kepadamu, baik dalam urusan dunia seperti kesuksesan menyampaikan risalah, maupun di akhirat dengan pahala, hak memberi syafaat, dan sebagainya. Dia akan mencurahkan karunia kepadamu sehingga engkau menjadi puas dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian beberapa penjelasan dari para mufassirun mengenai isi dan arti surat Ad-Dhuha ayat 4 arab-latin dan artinya, semoga memberi kebaikan untuk kita bersama. Dukunglah syi'ar kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Halaman Banyak Dibaca Tersedia berbagai konten yang banyak dibaca, seperti surat/ayat Bismillah, An-Nisa 59, Yusuf, An-Nashr, Az-Zumar 53, Al-Ma’idah 3. Juga Al-Kahfi 1-10, Al-Qari’ah, Al-Ashr, An-Naziat, Al-Lahab, Quraisy. BismillahAn-Nisa 59YusufAn-NashrAz-Zumar 53Al-Ma’idah 3Al-Kahfi 1-10Al-Qari’ahAl-AshrAn-NaziatAl-LahabQuraisy Pencarian lafal surat yasin, surat al isra ayat 70, al furqon 74, surah al isro, surat alkoriah Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Artinya “Katakan kenikmatan dunia itu sedikit dan akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa”. Keyakinan bahwa akhirat itu lebih baik daripada dunia telah menjadi pendorong bagi orang-orang yang beriman untuk mengorbankan segala milik mereka di jalan Allah SWT. Mereka mengorbankan kesenangannya diganti dengan perjuangan di jalan-Nya.
Salah satu ciri utama seorang yang bertaqwa ialah pemahamannya akan dunia dan akhirat sebagaimana dikehendaki Allah سبحانه و تعالى . Ia yakin bahwa dunia merupakan sekedar tempat bersenda-gurau dan bermain belaka. Sedangkan kehidupannya kelak di akhirat ia pandang lebih utama daripada kehidupan di dunia. Kehidupan akhirat-lah yang ia sikapi secara serius. Ia tidak mau bermain-main maupun bersenda-gurau dengan kehidupan akhiratnya. Sehingga untuk kehidupan dunia ia berikan perhatian yang secukupnya saja. وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُالْآَخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ “Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” QS Al-An’aam ayat 32 Keberhasilan yang dikejar secara serius oleh seorang muttaqin ialah keberhasilan di akhirat. Baginya keberhasilan di dunia merupakan sesuatu yang bersifat supplementary faktor pelengkap saja. Tetapi keberhasilan di akhirat adalah sesuatu yang tidak boleh ditawar sedikitpun karena ia merupakan faktor utama. Ia tidak rela mempertaruhkan keberhasilannya di akhirat demi keberhasilannya di dunia. Namun sebaliknya, demi keberhasilannya di akhirat ia rela kehilangan keberhasilannya di dunia. Berapapun bagian dari dunia akan ia relakan bila hal itu dapat menjamin keberhasilannya di akhirat. Sebab ia sangat yakin bahwa kehidupan sebenarnya adalah di negeri akhirat. Sedangkan kehidupan di dunia tidak lain hanyalah senda-gurau dan permainan belaka. Kalaupun berhasil di dunia, maka itu merupakan keberhasilan sesaat, sementara dan palsu. Namun keberhasilan di akhirat merupakan keberhasilan hakiki dan abadi. Bagaimana mungkin ia akan rela kehilangan keberhasilan hakiki dan abadi demi memperoleh keberhasilan sesaat, sementara, dan palsu? وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآَخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui” QS Al-Ankabut 64 Namun dalam realitas kita melihat banyak manusia modern justeru bersikap sebaliknya. Dan ini tidak saja diperlihatkan oleh sembarang manusia. Bahkan sebagian manusia yang mengaku muslim sekalipun menampilkan sikap terbalik. Bila menyangkut urusan peluang keberhasilan di dunia ia menjadi sangat serius. Ia kerahkan perhatian, waktu, tenaga dan uang tanpa keraguan. Namun bila menyangkut urusan peluang keberhasilan di akhirat ia malah bersikap setengah hati bahkan bermain-main dan bersenda-gurau. Ia sangat fokus akan sukses dunia namun sangat tidak peduli sukses akhirat. Seolah sukses dunia merupakan sesuatu yang hakiki sedangkan sukses akhirat hanyalah mimpi tanpa bukti. Mengapa hal ini terjadi? Salah satu sebab mengapa banyak orang yang mengaku muslim memiliki logika dan sikap terbalik menghadapi dunia dan akhirat karena mereka telah masuk ke dalam perangkap “lubang biawak” yang ditawarkan oleh penguasa dunia modern dewasa ini, yaitu masyarakat barat Amerika-Eropa alias masyarakat kaum yahudi-nasrani. Dan keadaan ini sudah diprediksi oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم sejak limabelas abad yang lalu. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda “Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak sekalipun, maka kalian pasti akan mengikuti mereka.” Kami bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum yahudi dan nasrani?” Beliau menjawab “Siapa lagi kalau bukan mereka?” HR Muslim – shahih Dunia modern dewasa ini membuktikan kebenaran prediksi Nabi صلى الله عليه و سلم di atas. Kita menyaksikan bagaimana di satu sisi Allah سبحانه و تعالى berikan hak kepemimpinan dunia global leadership kepada kaum yahudi dan nasrani dan pada sisi lain banyak kaum muslimin menjadi pengekor kaum yahudi-nasrani sedikit demi sedikit sehingga tatkala dijebloskan ke dalam lubang biawak sekalipun kaum muslimin cenderung ikut saja. Padahal kaum yahudi-nasrani memiliki cara pandang terhadap dunia sebagaimana peradaban Romawi dahulu kala, yakni cara pandang materialisme. Hal ini Allah سبحانه و تعالى singkap di dalam surah yang nama surahnya berarti bangsa Romawi, yaitu surah Ar-Ruum ayat ke tujuh يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَاوَهُمْ عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ “Mereka hanya mengetahui yang lahir/material saja dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang kehidupan akhirat adalah lalai.” QS Ar-Ruum ayat 7 Peradaban Romawi masa lalu merupakan peradaban digdaya namun dilandasi faham materialisme. Mereka hanya memahami keberhasilan berdasarkan tolok-ukur dunia fana. Mereka tidak peduli bahkan mengingkari adanya kehidupan sebenarnya di akhirat kelak. Oleh karenanya mereka berprinsip “It’s now or never” kalau tidak berhasil sekarang, maka tidak akan pernah berhasil selamanya. Dunia modern-pun meyakini paradigma yang serupa. Akhirnya segenap manusia diarahkan untuk meyakini hal serupa, tanpa kecuali kaum muslimin-pun disihir dengan cara pandang materialisme. Akhirnya muncullah orang-orang yang mengaku muslim dan merasa bertaqwa tetapi cara-pandangnya mirip dengan kaum yahudi-nasrani. Mereka lebih mengutamakan kehidupan dunia daripada akhirat. Peduli sukses dunia daripada sukses akhirat. Bahkan penyakit ini menjangkiti sebagian orang yang dikenal sebagai Ustadz di tengah masyarakat. Para “ustadz” ini bila menafsirkan ayat Allah mengenai bagaimana seharusnya mensikap dunia dan akhirat, maka mereka menafsirkannya berdasarkan faham materialisme alias dunia-oriented. Misalnya terhadap ayat berikut وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi.” QS Al-Qashshash 77 Sudah sangat jelas bahwa melalui ayat di atas Allah سبحانه و تعالى menyuruh kita mengejar negeri akhirat sebagai fokus utama. Sedangkan terhadap kenikmatan duniawi Allah hanya mengatakan “jangan kamu lupakan bahagianmu”. Artinya, Allah menyuruh kita all out habis-habisan mengejar kebahagiaan akhirat. Sedangkan terhadap dunia yang penting jangan sampai kita melupakannya atau mengabaikannya. Redaksi ayat sudah amat-sangat jelas seperti demikian. Namun di era penuh fitnah dewasa ini bermuncullanlah para “ustadz” yang tatkala menafsirkan ayat di atas berkata “Wahai kaum muslimin, silahkan berlomba menjadi orang kaya di dunia, sebab Islam tidak melarang anda menjadi orang kaya. Bahkan para sahabat banyak yang kaya-raya seperti Abu Bakar, Abdurrahman bin Auf dan Usman bin Affan. Silahkan kejarlah berbagai keberhasilan dunia….. Yang penting, janganlah sampai melupakan kehidupan akhirat…..!” SubhaanAllah…. sepertinya nasihat yang sungguh indah. Tetapi kalau kita renungkan dalam-dalam jelas bahwa tafsiran yang disampaikan pak “ustadz” di atas bertentangan 180 derajat dengan apa yang Allah sebutkan di dalam ayatnya. Pak ustadz jelas-jelas telah mengekor kepada paradigma materialisme peradaban Romawi. Pak ustadz telah masuk ke dalam lubang biawak..! Pak Ustadz nyata-nyata lebih mengutamakan kehidupan dunia daripada sukses akhirat. Di dalam Al-Qur’an Allah tidak pernah menyuruh kita untuk berlomba mengejar dunia. Berkompetisi merebut keberhasilan di dunia apakah itu dalam hal kekayaan, popularitas, kekuasaan dan lain sebagainya tidaklah Allah perintahkan. Bila sudah berkenaan dengan kompetisi pasti Allah menyuruh kita berlomba merebut sukses akhirat. Coba perhatikan ayat-ayat di bawah ini وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” QS Ali Imran 133 تَعْرِفُ فِي وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيمِيُسْقَوْنَ مِنْ رَحِيقٍ مَخْتُومٍخِتَامُهُ مِسْكٌ وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَوَمِزَاجُهُ مِنْ تَسْنِيمٍعَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُونَ “Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup mereka yang penuh kenikmatan. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak tempatnya, laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim, yaitu mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.” QS Al-Muthaffifiin 24-28 Ketika Allah menyuruh “bersegeralah kamu” maka yang dimaksud adalah mengejar ampunan Allah dan surgaNya. Ini semua merupakan perkara di akhirat kelak. Ketika Allah menyuruh “untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba” maka Allah menyisipkannya di tengah rangkaian ayat yang sedang berbicara mengenai berbagai kesenangan penghuni surga. Ini adalah urusan akhirat. Jadi, tidak pernah Allah menyuruh kita untuk mengejar dunia dan mengejar ketertinggalan kita dari orang-orang kafir di dalam urusan dunia. Bahkan jelas-jelas Allah melarang Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم beserta ummatnya bergaul dan berdekat-dekat dengan manusia yang dalam segala perhatian dan pembicaraannya hanya melulu urusan dunia. فَأَعْرِضْ عَنْ مَنْ تَوَلَّى عَنْ ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ إِلَّا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا ذَلِكَ مَبْلَغُهُمْ مِنَ الْعِلْمِ “Maka berpalinglah hai Muhammad dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan hanya menginginkan kehidupan duniawi. Itulah batas pengetahuan mereka.” QS An-Najm ayat 29-30 Pantaslah bilamana Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم mengajarkan kita doa agar dunia tidak menjadi batas pengetahuan seorang mukmin dan muttaqin. اللهملَا تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia menjadi perhatian utama kami serta batas pengetahuan kami.” HR Tirmizi – Hasan
Katakanlah, kesengsaraan dunia ini hanya sedikit, sedangkan akhirat lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, dan kamu sekalian, baik yang bertakwa maupun yang tidak bertakwa, tidak akan dianiaya sedikit pun. ” (QS. An-nisa: 77). Orientasi hidup seorang muslim seyogyanya diarahkan untuk kehidupan akhirat.
بسم الله الرحمن الرحيم Kehidupan Akhirat itu lebih baik dan kekal dibandingkan Kehidupan Dunia yang Sementara. Allah Ta’ala berfirman وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan hanya permainan dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” QS. Al An’am 32 Kehidupan Dunia itu sangat kecil dan sedikit dibandingkan dengan Akhirat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda وَاللهِّ مَا الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ فِي الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ؟ “Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan dari laut?” HR Muslim no 2868. Allâh Azza wa Jalla berfirman يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ ۚ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ ۚ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu, “Berangkatlah utk berperang di jalan Allâh” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di Dunia ini dibandingkan dengan kehidupan di Akhirat hanyalah sedikit.QS At-Taubah 38 Perumpamaan Kehidupan Dunia, dan Perintah Allah agar Berlomba untuk Ampunan Allah dan Kehidupan Akhirat. Allah taala berfirman ٱعۡلَمُوۤا۟ أَنَّمَا ٱلۡحَیَوٰةُ ٱلدُّنۡیَا لَعِبࣱ وَلَهۡوࣱ وَزِینَةࣱ وَتَفَاخُرُۢ بَیۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرࣱ فِی ٱلۡأَمۡوَ ٰلِ وَٱلۡأَوۡلَـٰدِۖ كَمَثَلِ غَیۡثٍ أَعۡجَبَ ٱلۡكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ یَهِیجُ فَتَرَىٰهُ مُصۡفَرࣰّا ثُمَّ یَكُونُ حُطَـٰمࣰاۖ وَفِی ٱلۡـَٔاخِرَةِ عَذَابࣱ شَدِیدࣱ وَمَغۡفِرَةࣱ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَ ٰنࣱۚ وَمَا ٱلۡحَیَوٰةُ ٱلدُّنۡیَاۤ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلۡغُرُورِ سَابِقُوۤا۟ إِلَىٰ مَغۡفِرَةࣲ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا كَعَرۡضِ ٱلسَّمَاۤءِ وَٱلۡأَرۡضِ أُعِدَّتۡ لِلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦۚ ذَ ٰلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ یُؤۡتِیهِ مَن یَشَاۤءُۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِیمِ Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. Berlomba-lombalah kamu kepada mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. QS. Al-Hadid 20-21 سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Published by magibrata Abu Muhammad Harits Muhammad A Gibrata, PhD View all posts by magibrata Published August 14, 2020August 8, 2020 Post navigation
Allahlebih baik dari langit dan bumi.Allah lebih baik dari ruh dan jasad.Allah lebih baik dari dunia dan isinya dan akhirat dan isinya.Dia tidak melahirkan dan tidak dilahirkanDia hayyu qoyyum Dia hidup dikala jasad kita dan hati kita mati.didunia kita tidak kita melihatNya.Amin.
TafsirQuran Surat Al-Qashash Ayat 77 : Dan mohonlah kepada Allah pahala di kehidupan Akhirat terkait harta yang telah diberikan Allah kepadamu, dengan cara menginfakkannya pada jalan-jalan kebaikan dan janganlah kamu lupa bagianmu dari makan, minum, pakaian dan kenikmatan-kenikmatan lainnya, tanpa berlebih-lebihan dan tidak
Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.” (Q.S. Al-Dhuha: 4) Dalam Tafsir al-Wajiz, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa makna ayat di atas adalah: Sesungguhnya kehidupan akhirat yang kekal dan abadi beserta segala isinya berupa surga dan kemuliaan itu lebih utama dari kehidupan dunia yang fana ini.
Jikakita bertanya bagaimana cara merubah diri menjadi lebih baik menurut Islam, jawabannya ada di iman dan ilmu. “ Allah akan mengangkat kedudukan orang-orang yang beriman dan diberi ilmu di antara kalian beberapa derajat .” (QS Al Mujadilah ayat 11). Saya yakin, saat Anda mencari informasi berdasarkan Islam, artinya Anda orang beriman.
MUSIBAHDI DUNIA LEBIH BAIK DARIPADA DI AKHIRAT. Saudaraku, musibah di dunia bisa jadi hukuman atas dosa-dosa yang kita kerjakan, namun itu sekaligus sebagai kenikmatan apabila kita hadapi dengan kesabaran dan memohon ampun kepada Allah ta’ala, karena hukuman di dunia lebih baik daripada hukuman di akhirat yang azabnya sangat keras.
SepertiAkhir dari Dunia Karena Cinta #BertepukSebelahTangan, Padahal Cuma Cinta yang Tak Terbalas sifat obsesif Adriana yang sudah lebih dari kadar, membuatnya berubah menjadi seorang psikopat yang mengerikan. baik. Sifat Adriana yang destruktif di balik wajahnya yang lugu dan manis sekaligus agak sengak. Film The Crush yang diambil
. v9gqsrgqkw.pages.dev/820v9gqsrgqkw.pages.dev/245v9gqsrgqkw.pages.dev/838v9gqsrgqkw.pages.dev/598v9gqsrgqkw.pages.dev/563v9gqsrgqkw.pages.dev/174v9gqsrgqkw.pages.dev/632v9gqsrgqkw.pages.dev/158v9gqsrgqkw.pages.dev/577v9gqsrgqkw.pages.dev/962v9gqsrgqkw.pages.dev/43v9gqsrgqkw.pages.dev/670v9gqsrgqkw.pages.dev/662v9gqsrgqkw.pages.dev/784v9gqsrgqkw.pages.dev/77
akhirat lebih baik dari dunia